May 15, 2010

Ekklesia Apostolik on Tribun Timur

Artikel di bawah ini dicetak pada kolom Tribun Makassar koran Tribun Timur edisi Kamis, 13 Mei 2010 dan juga terdapat secara online di link berikut. Ini merupakan suatu tanda bahwa kita merupakan musuh yang berbahaya bagi Iblis dan lawatan segera datang.

Di atas semuanya itu, "Bersukacitalah, sekali lagi kukatakan bersukacitalah !"

Makassar, Tribun - Sebuah perkumpulan yang diduga mengajarkan aliran sesat kepada pengikutnya kembali muncul di Kota Makassar. Kali ini yang dituduh adalah perkumpulan Eklesia Apostolik.
    Perkumpulan yang kerap melakukan ibadat kebaktian di lantai dua Menara Polekko (eks Menara Makassar), Jl Nusantara, Makassar, itu telah dilaporkan Kepolisian Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KPPP) Makassar oleh Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Graha Edukasi Makassar Julianus Ake.
    Julianus mengaku resah karena kini anak gadisnya yang masih berusia 16 tahun, diduga telah menjadi korban aliran sesat tersebut. Pasalnya, sejak anak gadisnya kerap bergabung Eklesia Apostolik setahun terakhir, anaknya sudah tak mau lagi ke gereja untuk beribadat.
   
"Anak saya dan dua ponakan saya yang ikut aliran itu kini banyak berubah seperti tak mau lagi ke gereja, kecuali ke tempat ibadah aliran tersebut. Di sana mereka sering ibadat setiap Jumat dan Minggu. Ibadah aliran ini juga berlangsung sampai larut malam," beber Julianus kepada Tribun, kemarin.
    Bahkan dua ponakannya yang ikut aliran ini sudah jarang pulang ke rumahnya. Sedangkan anaknya, masih biasa pulang ke rumah, walau sekali-kali menginap di sana. Kalau pulang ke rumah pasti larut malam.
    Bahkan di kamar, anaknya membuat tulisan besar di dinding yang mengutip ayat dalam Alkitab. Seperti dari Injil Matius 10 ayat 35: Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dri ayahnya, anak perempuan dari ibu, menantu perempuan dan ibu mertuanya.
    "Ada tiga ayat yang dia tulis di dindingnya yang intinya seperti itu. Sekarang sudah saya hapus. Ini doktrin yang tidak benar karena hanya memaknai isi ayat itu setengah-setengah, tanpa melihat secara keseluruhan," tambah Julianus.
    Julianus menduga aliran itu sesat karena setelah ia menanyakan perihal perkumpulan Eklesia Apostolik, rupanya tak terdaftar di Bagian Bimas Kristen Kanwil Kementerian Agama (Kemag) Sulsel. Dari keterangan lurah setempat, perkumpulan ini juga tak memiliki izin operasional.
    Karena tak tahan ulah anaknya, ia sempat ke perkumpulan Eklesia pada Jumat (7/5) lalu dan memaksa anaknya meninggalkan acara tersebut. Saat itu suasana kebaktian di Eklesia  sangat ramai. Orang -orang yang ikut aliran ini bersorak-sorak dan berteriak-teriak. (jum)

Polisi: Masih Diselidiki
    SEORANG perwira di KPPP Makassar yang dikonfirmasi, tadi malam, membenarkan adanya aduan warga terkait aktivitas Eklesia Apostolik di kantornya.
     "Ini masalah sensitif. Makanya kami belum bisa memberi komentar banyak. Yang jelas kami masih menyelidiki kasus ini," ujar perwira tersebut yang menolak ditulis identitasnya.
    Sementara itu, hingga berita ini ditulis, belum ada klarifikasi dari pihak Eklesia Apostolik terkait tuduhan tersebut. (nda/ali)

5 comments:

  1. Ah, biasa itu...Baru satu artikel ini aja kok. Hillsong aja jauh lebih banyak kok entry-nya, bisa ratusan atau ribuan tuh. Kalo kita cari di google, EA cuma 2 entry aja kok....biasa...

    ReplyDelete
  2. pihak yang melaporkan perlu kita doakan semoga mata rohaninya dibukakan...dan mendapat kasih karunia Tuhan agar diampuni dosa2 nya...

    ReplyDelete
  3. Sy sih g cemas dgn berita tsb, sebab sy prcy EA adl kebenaran, di mana ada kebenaran akan ada pertentangan... ^^

    ReplyDelete
  4. berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yg jahat.
    bersukacitalah dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi2 yg sebelum kamu.

    ReplyDelete
  5. Kita sih relax aja. Hal ini biasa terjadi pada gereja yang bergerak dalam Roh. Tapi yang pasti, kalau dari Tuhan pasti bertahan, kalau enggak, pasti lenyap oleh waktu. We'll see

    ReplyDelete